Pages

AFR Setting


Syarat terjadinya pembakaran adalah: adanya bahan bakar(fuel) dan oksigen.dan  Juga tentunya pemicu nya.

Pada mesin kendaraan khususnya 4 tak bahan bakarnya adalah bensin. Baik bensin premium, pertamax, pertamax plus, bensol, alcohol maupun racing fuel kita sebut saja bensin atau Fuel.

Tanpa adanya oksigen mustahil fuel tersebut dapat terbakar. Campuran bahan bakar dan oksigen (mixture) dapat terbakar jika ada pemicu.

Apa yang menjadi pemicu?  Setelah adanya mixture di ruang bakar pemicunya adalah lentikan api pada kepala Busi. Lengkap lah syarat pembakaran di ruang bakar setelah ada ketiga hal tersebut.

Baiklah kita kesampingkan tentang pemicu karena pemicu (api lentikan dari busi) jarang di atur besarnya walau pun bisa kita atur besarnya lentikan tersebut dan akan kita bahas di artikel lain.

Sekarang kita akan bahas tentang kedua hal lainnya yaitu Mixture (campuran fuel dan oksigen(o2))

Fuel biasa kita isi melalui tangki bahan bakar, pada kendaraan dengan system injeksi, fuel disalurkan oleh fuel pump dengan tekanan tertentu menuju injector. Lalu masuk ke ruang bakar.

Oksigen masuk dari lubang Intake pada filter udara menuju katup yang digerakan oleh tangan kita… ya… tangan kanan kita sewaktu kita buka tutup selongsong gas… jadi tangan kita yang memutar-mutar gas itu sebenarnya mengatur asupan oksigen.

Berbicara tentang mixture atau campuran tentu ada tiga hal yang terjadi yaitu:
1.       terlalu banyak oksigen(udara)
2.       terlalu banyak fuel
3.       seimbang antara fuel dan oksigen (ideal)

timbul pertanyaan bagaimana agar didapat mixture yang tepat? Dan alat apa yang dapat mengetahui tepat atau tidaknya mixture tersebut.

Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan jumlah dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia.

Menurut  stoikiometri, pembakaran ideal atau sempurna akan terjadi jika terdapat setidaknya 14,7 oksigen(udara) berbanding 1 fuel. Hal itu adalah kondisi seimbang antara fuel dan udara. Kesimpulan: AFR (Air Fuel Ratio) 14,7 : 1 adalah ideal

Tetapi……. Mesin dengan performa tenaga yang terbaik TIDAK pada kondisi tersebut (Ideal). Juga sama halnya dengan mesin dengan kondisi ekonomis (irit) juga Tidak pada kondisi ideal.

Mesin akan memberikan performa yang baik jika AFR menunjukan nilai 12,6 : 1 dengan kata lain udara sedikit dikurangi atau fuel di perbanyak (Rich Mixture).

Mesin akan memberikan kondisi ekonomis (irit) jika AFR menunjukan nilai 15,4 : 1 dengan kata lain udara diperbanyak atau Fuel dikurangi (Lean Mixture)

Alat untuk mengukur mixture tersebut disebut AFR Meter.

AFR meter bekerja dengan cara membaca o2 yang tersisa dari hasil pembakaran, didalam saluran gas buang. O2 sensor membaca lalu meneruskan pada modul AFR Meter serta mengolah data untuk ditampilkan pada Gauge meter atau display monitor sehingga mudah terbaca.

Sayangnya tidak semua workshop memiliki alat AFR Meter tersebut.

O2 sensor pada AFR Meter

Kembali ke Mixture.. apakah AFR Meter tersebut bisa merubah nilai AFR? Tentu TIDAK BISA…  AFR Meter hanya menampilkan nilai saja.

Nahh gimana dong cara merubah nilai AFR agar bisa diubah sesuai keinginan?  untuk mesin injeksi dapat menggunakan Fuel Controller, Piggyback atau Stand Alone ECU.

Untuk mesin yang masih menggunakan karburator siapkan satu set spuyer/jetting sepeti mainjet dan pilot jet juga jarum/needle jet dengan berbagai ukuran juga kesabaran bongkar pasang karbu.

 



     


        

No comments:

Post a Comment

Feed Leads Speed

Subscribe

Berlangganan Artikel, Silahkan Masukan Email anda:

Delivered by FeedBurner For Leadsspeed